Sabtu, 13 Desember 2008

dekan serakah


Suhendar, si Dekan serakah

Perkenalkan, nama lengkapku Suhendar, SPd, MT, panggil saja aku pak Hendar. Aku memulai karirku sebagai dosen di fakultas teknik Unisma, sebuah kampus yang terletak di jalan cut Mutiah Bekasi. Aku di lahirkan di Garut bulan Mei 1975, saat ini aku telah beberapa bulan menjadi dekan Fakultas Teknik, sebuah jabatan yang selama ini kuimpikan. Aku memulai menciptakan kondisi dimana kekuasaan harus berpusat kepadaku. Sainstech , sebuah unit profit center di teknik menjadi sasaran pertamaku, aku kerahkan semua kajur untuk mendukungku agar semua kekuasaan berikut saldo rekening yang jumlahnya puluhan juta jatuh ke tanganku, dengan dalih untuk kepentingan fakultas, direkturnya pun aku geser secara halus dan berkesan demokratis. Setelah itu akupun membuat agar semua sistem khususnya keuangan, berpusat kepadaku, termasuk mobil Fakultas Teknik harus menjadi kendaraan pribadiku, ini pun kubuktikan, walaupun mereka (PHK A2 Teknik Sipil) membutuhkannya untuk menjemput asesor, mereka tentu tidak berani memohon menggunakan mobil fakultas kepadaku, karena aku (pak Dekan) menggunakannya untuk kepentingan pribadi. Giliran program studi Teknik Komputer akreditasi , mereka pun harus mencari mobil lain untuk kepentingan itu. Mobil itu adalah mobil dekan dan tidak satu orang pun yang berani memakainya, walaupun untuk kepentingan kantor. Untuk menutupi bensin dan pengeluaran mobil yang besar sehari-hari dari Jakarta Tebet (tempat tinggalku) ke Bekasi pulang pergi, aku pun membuat sistem keuangan yang mendukung kearah itu dan tentu saja tidak boleh sepengetahuan rektorat (atasanku).

Mobil kijang fakultas, mobil pribadi dekan mas

Sasaran berikutku adalah kelas khusus yang selama ini dipegang teman2 ku, aku geser ke-2 orang temanku, dan dengan nyaman pun aku bisa menikmati ratusan ribu per-sksnya. Mereka memang tidak punya nyali untuk menegurku, karena mereka orang yang nrimo dengan keadaan.Dan atasanku pun tidak berani menegurku (walaupun mereka tahu), karena mereka membutuhkanku. Aku memang berprestasi dan dekan lamapun tidakberkutik di depanku. Aku harus memanfaatkan keadaan ini sebaik-baiknya. Sesegera mungkin aku harus punya rumah sendiri, aku malu sama mertua karena menumpang dan menjadi parasit selama ini, dan dalam beberapa bulan jalan itupun mulai kelihatan, puluhan juta sudah terkumpul di rekening Fakultas yang 100% di bawah kendaliku, satu persatu teman yang menentangku akan kusingkirkan, baik halus maupun kasar. Aku memang sering berpenampilan seperti Uztad agar orang lebih percaya kepadaku. Akulah Suhendar, si dekan serakah.

Fakultas Teknik, tempatku berkuasa


Nantikan cerita berikutnya dariku bagaimana aku merebut kekuasaan oran-orang lama dan menyingkirkan teman teman (orang Makassar) yang menentangku……….

Rencana berikutnya jika aku ketahuan adalah berpura-pura baik ke semua orang, dan mendoktrin mereka bahwa semua yang kulakukan adalah untuk kepentingan fakutas teknik, mereka memang berpendidikan tapi bodoh dan tidak bernyali. …………. Salam dari Suhendar, si Dekan Serakah.


30 komentar:

  1. dulu aku sudah bekerja keras, hasilnya apa?

    BalasHapus
  2. hidupku berbeda, aku punya keinginan

    BalasHapus
  3. kenapa orang marah ke aku

    BalasHapus
  4. aku ingin jadi orang baik

    BalasHapus
  5. orang salah persepsi terhadapku

    BalasHapus
  6. kamu bermaksud baik ke aku, aku juga

    BalasHapus
  7. kalau mau tampar aku, aku terima

    BalasHapus
  8. boleh aku bertanya?salahkah kalau aku pingin kaya, pingin rumah, pingin mobil, pingin hidup enak

    BalasHapus
  9. aku ingin jadi orang baik

    BalasHapus
  10. pingin kaya baik, pingin rumah baik, pingin mobil baik, pingin hidup enak baik.....serakah tidak baik kan

    BalasHapus
  11. aku ingin bicara banyak, tapi.....hidup memang menyenangkan, sampai ketemu di puncak

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  18. pak dekan, aku malu mengatakannya, sebenarnya aku mencintaimu.................

    BalasHapus
  19. salahkah aku ? Aku merindukanmu setiap saat....

    BalasHapus
  20. Malu-maluin, kalau aku sih sudah pergi jauh dari unisma.................... maluuuu.............

    BalasHapus
  21. atau pak dekan tidak punya malu ... ya..... ngeriii

    BalasHapus
  22. Aduh... kalau sudah kebongkar begini... gimana lagi ya............ Makanya jadi dekan jangan sok berkuasa.... koreksi diri dong. Iya nggak teman-teman ?

    BalasHapus
  23. Iya... setuju.................. sebagai mahasiswa unisma aku malu punya dekan serakah. Maluuuuuuu

    BalasHapus
  24. aku juga malu banget. pak dekan pergi aja ke tempat yang jauh untuk merenung... ntar balik lagi, kalau nggak serakah lagi.

    BalasHapus
  25. jangan... jangan... rina kamu sembarang aja,.. walaupun pak dekan serakah, pak dekan ganteng, aku mencintainya... pak dekan idolaku. Aku masih pegang janjinya untuk selalu mencintaiku.

    BalasHapus
  26. susan... susan.. kamu jangan buta karena cinta dong, pak dekan kita ini serakah... bisa aja dia mencintai cewek lain, kamu juga mau jadi korban?
    Kalau aku sih sebagai mahasiswa unisma, malu punya dekean begini, sebaiknya diganti aja. Setuju Nggak ?

    BalasHapus
  27. setuju... dekan serakah tidak boleh ada di unisma, ntar kita mahasiswa jadi korban

    BalasHapus
  28. setujuuuuu. pak dekan ke laut aja...

    BalasHapus